Halaman

    Social Items

layu fusarium tanaman cabai (foto: solopos.com)

teraspetani.com - Dari sekian banyaknya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman cabai, penyakit layu fusarium merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti para petani cabai. Sebab, apabila jenis penyakit ini mulai menyerang salah satu tanaman cabai kita kemudian tidak segera diatasi. Maka dapat menyebar keseluruh tanaman yang ada pada lahan tanaman cabai kita bahkan dapat menular ke lahan tanaman cabai tetangga kita.

Sesuai dengan bahasa penamaannya, tanaman cabai yang mulai terserang penyakit layu fusarium akan memiliki gejala layu pada daun. Sekilas seperti pohon yang mengalami kekeringan, dimana daunnya tampak layu. Namun kejadian yang sebenarnya bukan kekeringan, melainkan tanaman ini terserang oleh bakteri patogen fusarium oxysporum yang cara penyerangannya menggunakan metode infeksi ke tanaman cabai itu sendiri.

Penyakit jenis ini dapat menyerang tanaman cabai baik tanaman yang masih muda maupun yang sudah tua. Karakteristik penyerangannyapun tidak mengenal musim, dapat menyerang pada musim kemarau maupun musim penghujan. Tingkat serangan paling parah yaitu  terjadi pada musim hujan dengan curah tinggi dimana kelembaban udara tinggi akan mendukung pertumbuhan bakteri fusarium.

Hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan bakteri fusarium akan berkembangbiak serta dapat menular dari satu tanaman ke tanaman yang lain dengan sangat cepat. Maka sudah tidak heran lagi, jika tetangga kita ada yang bercocok tanam tanaman cabai kemudian pada musim penghujan seperti ini banyak tanamannya yang mati.

Berikut ini akan kami paparkan beberapa cara untuk pengendalian penyakit layu fusarium pada tanaman cabai versi teraspetani.com :

Rotasi tanaman

Pengendalian tanaman cabai dari penyakit layu fusarium dapat kita lakukan dengan melakukan rotasi tanaman pada lahan yang kita miliki. Rotasi tanaman yang dimaksud ialah artinya kita melakukan pergiliran atau penggantian jenis tanaman yang lebih tahan terhadap serangan penyakit layu fusarium.

Semisal pada periode akhir tahun ini tanaman cabai kita sudah habis masa panennya, maka sebaiknya lahan tersebut jangan ditanam tanaman cabai lagi secara langsung. Alangkah baiknya kita rotasi tanaman yang lebih tahan dari serangan penyakit layu fusarium seperti : tanaman kubis, timun, jahe, lempuyang, ubi-ubian dan tanaman yang lainnya.

Tujuan dari rotasi tanaman ini adalah untuk menekan angka perkembangan dan mengurangi tingkat populasi jamur atau bakteri patogen fusarium oxysporum. Sebagai informasi tambahan, selain menyerang tanaman cabai, penyakit layu fusarium ini juga dapat menyerang dengan mudah pada tanaman melon, kubis, terong, tomat dan timun.


Penggunaan pupuk yang tepat

Pupuk memiliki peran dan fungsi yang sangat penting pada tingkat percepatan pertumbuhan tanaman cabai dilahan kita. Meski demikian, penggunaan pupuk yang tidak dikonsep dan diatur sedemikian rupa justru dapat mengakibatkan dampak negatif pada tanaman kita. Misalnya penggunaan pupuk dengan unsur hara Nitrogen (N) Tinggi secara terus menerus tanpa melihat usia pertumbuhan tanaman cabai kita, maka dapat menyebabkan nutrisi berupa nitrogen berlebih. Dampaknya tanaman cabai kita akan dapat dengan mudah untuk terserang penyakit layu fusarium.

Maka hendaknya penggunaan pupuk dengan kandungan nitrogen (N) tinggi harus diformulasikan secara tepat. Formulasi yang tepat tersebut tentu dengan mempertimbangkan sudah berapa lama usia tanaman cabai setelah tanam, melihat kondisi tingkat kesuburan tanaman dan  melihat kondisi cuaca atau musim.


Pemberian nutrisi dan fungisida

Salah satu penyebab layu fusarium pada tanaman cabai yaitu akibat dari kekurangan nutrisi serta tidak adanya pengendalian bakteri atau jamur dengan obat berupa fungisida. Sebab, bakteri yang menimbulkan layu fusarium dapat datang kapan saja tanpa mengenal waktu usia tanaman. Oleh karena itu maka perlunya pengendalian berupa pencegahan dengan fungisida memiliki peran penting.

Untuk mengoptimalkan kinerja fungisida sebagai pencegahan penyakit layu fusarium, maka sebaiknya kita tambahkan pupuk organik cair atau POC. Hal ini POC berperan sebagai penyedia nutrisi, sedangkan fungisida berperan sebagai obat untuk mencegah penyakit layu fusarium.

Rekomendasi :

• Fungisida pencegahan layu fusarium dapat menggunakan merek : FUNGISIDA ANTILA

• Jika untuk mendapatkan pupuk organik cair (POC) dengan cara beli dirasa mahal, maka kita dapat membuatnya sendiri dirumah kita masing-masing.

Baca : Cara Membuat POC atau Pupuk Organik Cair

Mencabut tanaman cabai

Apabila pada lahan tanaman cabai kita terdapat beberapa tanaman yang terdapat tanda-tanda terserang penyakit layu fusarium, salah satu penanganannya dapat kita lakukan dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit layu tersebut. Setelah dicabut, sebaiknya tanaman tersebut segera dimusnahkan dengan cara dibakar.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penularan virus atau bakteri yang masih hidup pada tanaman yang telah dicabut tadi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, bekas lubang tanaman yang dicabut tadi sebaiknya diambil menggunakan cangkul dan dibuang jauh-jauh dari lokasi lahan tanaman cabai kita. Selanjutnya semprot bekas lubang tanaman tadi menggunakan fungisida.


Demikian ulasan terkait Cara Mengatasi Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai. Semoga artikel yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk para petani cabai dimanapun anda berada.

Salam sukses dan selamat mencoba semoga berhasil Sob !


Tips Mengatasi Layu Fusarium Pada Cabai

Teras Petani
layu fusarium tanaman cabai (foto: solopos.com)

teraspetani.com - Dari sekian banyaknya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman cabai, penyakit layu fusarium merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti para petani cabai. Sebab, apabila jenis penyakit ini mulai menyerang salah satu tanaman cabai kita kemudian tidak segera diatasi. Maka dapat menyebar keseluruh tanaman yang ada pada lahan tanaman cabai kita bahkan dapat menular ke lahan tanaman cabai tetangga kita.

Sesuai dengan bahasa penamaannya, tanaman cabai yang mulai terserang penyakit layu fusarium akan memiliki gejala layu pada daun. Sekilas seperti pohon yang mengalami kekeringan, dimana daunnya tampak layu. Namun kejadian yang sebenarnya bukan kekeringan, melainkan tanaman ini terserang oleh bakteri patogen fusarium oxysporum yang cara penyerangannya menggunakan metode infeksi ke tanaman cabai itu sendiri.

Penyakit jenis ini dapat menyerang tanaman cabai baik tanaman yang masih muda maupun yang sudah tua. Karakteristik penyerangannyapun tidak mengenal musim, dapat menyerang pada musim kemarau maupun musim penghujan. Tingkat serangan paling parah yaitu  terjadi pada musim hujan dengan curah tinggi dimana kelembaban udara tinggi akan mendukung pertumbuhan bakteri fusarium.

Hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan bakteri fusarium akan berkembangbiak serta dapat menular dari satu tanaman ke tanaman yang lain dengan sangat cepat. Maka sudah tidak heran lagi, jika tetangga kita ada yang bercocok tanam tanaman cabai kemudian pada musim penghujan seperti ini banyak tanamannya yang mati.

Berikut ini akan kami paparkan beberapa cara untuk pengendalian penyakit layu fusarium pada tanaman cabai versi teraspetani.com :

Rotasi tanaman

Pengendalian tanaman cabai dari penyakit layu fusarium dapat kita lakukan dengan melakukan rotasi tanaman pada lahan yang kita miliki. Rotasi tanaman yang dimaksud ialah artinya kita melakukan pergiliran atau penggantian jenis tanaman yang lebih tahan terhadap serangan penyakit layu fusarium.

Semisal pada periode akhir tahun ini tanaman cabai kita sudah habis masa panennya, maka sebaiknya lahan tersebut jangan ditanam tanaman cabai lagi secara langsung. Alangkah baiknya kita rotasi tanaman yang lebih tahan dari serangan penyakit layu fusarium seperti : tanaman kubis, timun, jahe, lempuyang, ubi-ubian dan tanaman yang lainnya.

Tujuan dari rotasi tanaman ini adalah untuk menekan angka perkembangan dan mengurangi tingkat populasi jamur atau bakteri patogen fusarium oxysporum. Sebagai informasi tambahan, selain menyerang tanaman cabai, penyakit layu fusarium ini juga dapat menyerang dengan mudah pada tanaman melon, kubis, terong, tomat dan timun.


Penggunaan pupuk yang tepat

Pupuk memiliki peran dan fungsi yang sangat penting pada tingkat percepatan pertumbuhan tanaman cabai dilahan kita. Meski demikian, penggunaan pupuk yang tidak dikonsep dan diatur sedemikian rupa justru dapat mengakibatkan dampak negatif pada tanaman kita. Misalnya penggunaan pupuk dengan unsur hara Nitrogen (N) Tinggi secara terus menerus tanpa melihat usia pertumbuhan tanaman cabai kita, maka dapat menyebabkan nutrisi berupa nitrogen berlebih. Dampaknya tanaman cabai kita akan dapat dengan mudah untuk terserang penyakit layu fusarium.

Maka hendaknya penggunaan pupuk dengan kandungan nitrogen (N) tinggi harus diformulasikan secara tepat. Formulasi yang tepat tersebut tentu dengan mempertimbangkan sudah berapa lama usia tanaman cabai setelah tanam, melihat kondisi tingkat kesuburan tanaman dan  melihat kondisi cuaca atau musim.


Pemberian nutrisi dan fungisida

Salah satu penyebab layu fusarium pada tanaman cabai yaitu akibat dari kekurangan nutrisi serta tidak adanya pengendalian bakteri atau jamur dengan obat berupa fungisida. Sebab, bakteri yang menimbulkan layu fusarium dapat datang kapan saja tanpa mengenal waktu usia tanaman. Oleh karena itu maka perlunya pengendalian berupa pencegahan dengan fungisida memiliki peran penting.

Untuk mengoptimalkan kinerja fungisida sebagai pencegahan penyakit layu fusarium, maka sebaiknya kita tambahkan pupuk organik cair atau POC. Hal ini POC berperan sebagai penyedia nutrisi, sedangkan fungisida berperan sebagai obat untuk mencegah penyakit layu fusarium.

Rekomendasi :

• Fungisida pencegahan layu fusarium dapat menggunakan merek : FUNGISIDA ANTILA

• Jika untuk mendapatkan pupuk organik cair (POC) dengan cara beli dirasa mahal, maka kita dapat membuatnya sendiri dirumah kita masing-masing.

Baca : Cara Membuat POC atau Pupuk Organik Cair

Mencabut tanaman cabai

Apabila pada lahan tanaman cabai kita terdapat beberapa tanaman yang terdapat tanda-tanda terserang penyakit layu fusarium, salah satu penanganannya dapat kita lakukan dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit layu tersebut. Setelah dicabut, sebaiknya tanaman tersebut segera dimusnahkan dengan cara dibakar.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penularan virus atau bakteri yang masih hidup pada tanaman yang telah dicabut tadi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, bekas lubang tanaman yang dicabut tadi sebaiknya diambil menggunakan cangkul dan dibuang jauh-jauh dari lokasi lahan tanaman cabai kita. Selanjutnya semprot bekas lubang tanaman tadi menggunakan fungisida.


Demikian ulasan terkait Cara Mengatasi Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai. Semoga artikel yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk para petani cabai dimanapun anda berada.

Salam sukses dan selamat mencoba semoga berhasil Sob !


Tidak ada komentar