Cara Terbaru Menanam Cabai Pada Pot atau Polybag Agar Berbuah Lebat
menanam cabai pada pot |
Menanam cabai tidak harus selalu dilahan yang luas seperti kebun, ladang, ataupun lahan tanah lapang yang memiliki ukuran puluhan meter hingga ratusan meter. Lebih-lebih seperti sekarang ini, mulai maraknya konsep menanam dengan tren urban farming. Salah satunya adalah menanam cabai pada media pot atau polibag.
Bagi anda ibu-ibu muda atau ibu rumah tangga, tidak ada salahnya mencoba menanam cabai pada pot atau polibag untuk memenuhi kebutuhan dapur setiap harinya.
Selain menghemat pengeluaran belanja dapur, aktifitas menanam cabai pada pot atau polibag bisa menjadi rutinitas positif yang dapat meningkatkan kreatifitas anda bagi kaum hawa sembari menyelesasikan pekerjaan rumah tangga.
Apalagi seperti sekarang ini, harga cabai dipasar sedang mahal mahalnya. Bahkan di ibu kota harga cabai menembus harga 130.000,- per kilogram. Cukup merogoh goceng disaku celana ya bun ! hehee
Menurut situs www.teraspetani.com yang membahas tentang peluang budidaya cabai, tanaman cabai merupakan tanaman yang dapat hidup dan tumbuh pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Selanjutnya tidak ada masalah, apabila kita menanam cabai pada media pot atau polibag.
Karena jenis tanaman sayuran ini dapat beradaptasi dengan cukup baik pada musim kemarau maupun pada musim penghujan. Yang terpenting adalah dalam menyiapkan media tanam harus benar-benar menggunakan tanah yang subur, gembur dan memiliki pH tanah berkisar diangka 6 – 7. Selain hal tersebut, hal yang penting juga adalah dalam merawat tanama.
Berikut ini langkah-langkah dan persiapan dalam menanam cabai pada pot atau polibag
1. Menyiapkan polibag atau pot
2. Menyiapkan media tanam
3. Menyiapkan bibit cabai
4. Menanam bibit cabai
5. Proses perawatan
6. Masa Panen
Beikut ini penjelasan secara detail mengenai langkah-langkah persiapan dan menanam cabai pada pot atau polibag agar tanamannya dapat berbuah lebat !
1. Menyiapkan polibag atau pot
Siapkan polibag atau pot sebanyak 20 buah sebagai wadah tanah untuk menanam bibit cabai. Agar tanaman cabai nantinya dapat bertumbuh dengan baik, usahakan pilihlah polibag atau pot yang memiliki ukuran jangan terlalu kecil. Karena sistem perakaran tanaman cabai membutuhkan tempat yang cukup, apabila polibag atau pot terlalu kecil (sempit) maka penyebaran akar pertumbuhannya akan menjadi terbatas.
Gunakan polibag plastik atau pot yang ukuran diameternya minimal sekitar 30 cm.
Sebenarnya tidak harus menggunakan pot yang serba beli, anda bisa menggunakan ember cat bekas yang sudah tidak terpakai.
Dari pada menumpuk dan hanya menjadi rongsok tak berguna, manfaatkan ember bekas tersebut untuk disulap menjadi pot untuk menanam cabai. Pastikan bagian bawah pot yang akan digunakan harus diberi lubang, lubang ini nantinya memiliki fungsi sebagai ventilasi penyerapan air.
2. Menyiapkan media tanam
Siapkan media tanam yang terbaik dengan kriteria terpenuhi unsur hara. Media tanam harus berupa tanah yang subur dan gembur, pupuk organik yang sudah difermentasi, untuk menambah tingkat kesuburan tanah tambahkan sedikit sekam padi dan abu sisa pembakaran.
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang subur, gunakanlah pupuk kandang seperti kotoran hewan kambing, kotoran sapi atau kotoran ayam. Jangan lupa, sebelum pupuk tersebut digunakan harus melewati proses fermentasi terlebih dahulu agar pupuk tersebut aman digunakan.
Baca : Cara Fermentasi Pupuk Kandang Yang Benar
Setelah menyiapkan tanah, pupuk, sekam padi dan abu sisa pembakaran, langkah selanjutnya adalah mencampur semua bahan tersebut dengan perbandingan (tanah : pupuk : sekam padi + abu) sebesar 3:1:1
Perbandingan tersebut memiliki arti apabila kita menggunakan 3 ember tanah maka kita menambahkan satu ember pupuk dan satu ember sekam padi yang dicampur abu sisa pembakaran.
3. Menyiapkan bibit cabai
Langkah penting selanjutnya yaitu menyiapkan bibit cabai yang akan ditanam. Dalam menyiapkan bibit anda bisa memilih jenis bibit cabai apakah yang akan ditanam. Secara umum, jenis cabai yang paling umum ditanam adalah Cabai Rawit Merah (CRM), Cabai Merah Keriting (CMK) dan Cabai Merah Besar (CMB). Silahkan pilih varietas tanaman cabai yang akan dijadikan bibit.
Untuk bisa mendapatkan bibit tersebut, anda bisa membeli bibit siap tanam atau bisa juga membuat dengancara menyemainya sendiri.
Baca : Cara Menyemai Benih cabai Sendiri Agar Cepat Tumbuh
4. Menanam bibit cabai
Setelah menyiapkan media tanam beserta bibit, maka langkah selanjutnya adalah menanam bibit tersebut pada pot atau polibag. Prosedur penanaman cabai hendaknya diperhatikan dengan sebaik mungkin, agar bibit tersebut dapat tumbuh dengan sehat dan subur.
Adapun prosedur penanaman yang baik dan benar versi teraspetani.com adalah :
• Menanam bibit cabai pada usia 20 – 25 HSS atau selambat-lambatnya 30 HSS.
• Tanamlah pada sore hari agar proses pindah bibit tidak layu.
• Proses penanaman harus menggunakan teknik, tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Pastikan penanaman bibit cabai dilakukan dengan mengubur akar hingga batang pohon sedalam 1,5 – 2 cm. Biarkan dua daun tapak paling bawah tetap berada pada ketinggian dan jangan sampai ikut tertutup tanah.
• Lakukan pekerjaan ini hungga semua pot yang sudah disiapkan tertanami bibit cabai. Selanjutnya simpan pot atau polibag pada tempat yang terbebas dari gangguan hewan serta tercukupi paparan cahaya matahari.
5. Proses perawatan
Proses perawatan tanaman cabai merupakan kunci penting untuk keberhasilan budidaya tanaman cabai, baik itu budidaya cabai pada lahan terbuka maupun penanaman cabai pada pot dan pilobag.
Sebenarnya proses perawatan tanaman cabai dimulai dari semenjak bibit dipindah tanam hingga masa panen, bagi yang sudah paham sebetulnya tidak begitu sulit. Asalkan perawatan dilakukan secara rutin dan telaten maka tanaman cabai kita dapat tumbuh dengan baik, subur dan sehat.
Perawatan tanaman cabai umumnya meliputi pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit, perempelan cabang tunas air, serta pemasangan lanjaran.
Untuk menghasilkan pertumbuhan yang subur hingga tanamannya dapat berbuah lebat, berikut ini tips-tips perawatan tanaman cabai yang harus dilakukan :
Catatan : 7 HST (7 hari setelah tanam), 7 HSS (7 hari setelah semai)
• 7 HST : Semprotkan insektisida DECIS, dosisnya 1 sendok teh DECIS dicampurkan dengan air sebanyak 3 liter. Semprotkan pada tanaman dari batang hingga daun secara merata.
• 10 HST : Berikan pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK Mutiara 20-10-10, dosisnya gunakan pupuk sebanyak 100 ml dan takarlah menggunakan gelas, selanjutnya larutkan pupuk tersebut menggunakan air sebanyak 5 liter dan aduk sampai pupuk benar-benar terlarut sampai merata. Aplikasi pemupukan dengan cara dikocor, berikan kocoran tiap tanaman sebanyak 100 ml pupuk terlarut.
• 15 HST : Berikan pemupukan susulan secara semprot menggunakan Gandasil D dan dicampur dengan insektisida DECIS. Dosisnya gunakan gandasil D sebanyak satu sendok makan dicampur dengan insektisida DECIS sebanyak satu sendok teh. Kedua bahan tersebut dilarutkan pada air sebanyak 3 liter. Aplikasikan secara semprot pada semua bagian daun dan batang.
• 20 HST : pemupukan susulan 20 HST sama persis dengan pemupukan pada 10 HST. Dosis dan pupuknya juga sama.
• 25 HST : pemupukan susulan 25 HST sama persis dengan pemupukan pada 15 HST. Dosis dan jenis pupuknya juga sama.
• 30 HST : Berikan pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan pupuk Phonska Plus, dosisnya gunakan pupuk dengan perbandingan 50 ml : 50 ml dan takarlah menggunakan gelas, selanjutnya larutkan pupuk tersebut menggunakan air sebanyak 5 liter dan aduk sampai pupuk benar-benar terlarut hingga merata. Aplikasi pemupukan dengan cara dikocor, berikan kocoran tiap tanaman sebanyak 100 ml pupuk yang sudah terlarut.
• 35 HST : Berikan pemupukan susulan secara semprot menggunakan Gandasil B dan dicampur dengan insektisida DECIS. Dosisnya gunakan gandasil B sebanyak satu sendok makan dicampur dengan insektisida DECIS sebanyak satu sendok teh. Kedua bahan tersebut dilarutkan pada air sebanyak 3 liter. Aplikasikan secara semprot, penyemperotan dilakukan dari bagian bawah daun dal lakukan hingga semua bagian daun terkena sasaran secara merata.
• 40 HST : pemupukan susulan 40 HST sama persis dengan pemupukan pada 30 HST. Dosis dan pupuknya juga sama.
• 45 HST : pemupukan susulan 45 HST sama persis dengan pemupukan pada 35 HST. Dosis dan jenis pupuknya juga sama.
• 50 HST dan seterusnya lakukan pemupukan dengan interval 10 hari sekali dengan menggunakan pupuk NPK 16-16-16 hingga masa panen.
• Untuk penyemprotan insektisida DECIS dilakukan dengan interval seminggu sekali.
6. Masa Panen
Setelah melewati masa pertumbuhan kurang lebih dua bulan, biasanya tanaman cabai mulai berbunga dan akan mulai memproduksi buah. Pada masa ini hendaknya dilakukan perawatan yang cukup rutin lagi agar tanaman cabai yang sudah mulai berbuah tersebut tidak busuk, rontok dan bahkan menyebabkan gagal panen.
Buah cabai dapat dipanen adalah buah cabai yang sudah masak, bisanya ditandai dengan warna buah menjadi merah dan pada kondisi ini buah cabai akan memiliki rasa yang sangat pedas. Untuk menghasilkan buah cabai seperti ini pada umumnya membutuhkan waktu 80 – 90 hari setelah tanam.
Proses pemetikan pada masa panen sebaiknya dilakukan pada sore hari saja, karena jika dilakukan pemetikan buah cabai pada siang hari dapat menimbulkan tanaman cabai menjadi cenderung layu. Hal ini dikarenakan terjadinya kontak pada sistem jaringan sel tanaman itu sendiri dari pemetikan buah cabai.
Nah begitulah tahapan-tahapan dalam menanam cabai pada media pot atau polibag agar berbuah lebat, dari berbagai macam proses perawatan yang dilakukan tentu akan menghasilkan tingkat produktivitas buah cabai yang beragam juga.
Jika bagi anda ibu-ibu muda tertarik untuk mencoba kegiatan ini, semoga dapat menanam cabai dengan baik dan semoga berhasil ya...
Salam teras petani !
Baca Juga :
Tidak ada komentar