pupuk organik cair |
Ketimbang membeli pupuk organik cair (POC) yang biasanya harganya cukup mahal, sobat teraspetani.com bisa membuatnya sendiri loh. Tentu kali ini akan kami buatkan tutorialnya dengan mudah ya sob !
Baiklah pada kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Cara Membuat Pupuk Organik Cair atau yang biasa kita sebut dengan POC. Oh iya, jangan terburu-buru scroll ke bawah ya sob ! pastikan kalian membaca kalimat demi kalimat pada artikel ini secara seksama.
Leetttsss gooooo ...... !
Sebelum kita pelajari cara membuat pupuk organik cair, alangkah baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa manfaat dan fungsi dari pupuk cair itu sendiri. Secara umum pupuk organik cair memiliki fungsi hampir serupa dengan pupuk dasar yaitu untuk menyuburkan tanah dan menyuburkan tanaman.
Namun, ada beberapa hal penting yang membedakan antara pupuk dasar dengan pupuk organik cair. Berikut ini hal-hal yang harus kita ketahui tentang manfaat atau peran pupuk organik cair untuk tumbuhan :
1. Pupuk Organik Cair Sebagai Pupuk Tambahan
Pupuk cair atau pupuk organik cair tidak dapat dijadikan sebagai pupuk dasar dalam melakukan aktifitas bercocok tanam. Bentuknya yang cair sehingga nutrisi pada pupuk tersebut mudah untuk terbawa erosi atau mudah terbawa aliran air, contohnya rentan sekali terbawa aliran air hujan.
Pupuk organik cair sangat tepat apabila digunakan sebagai pupuk tambahan, artinya ketika tanaman sudah kita pindahkan dilahan bercocok tanam, maka fungsi pupuk cair sebagai penambah kesuburan masa pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Karena sifatnya tidak dapat dijadikan sebagai pupuk dasar atau pupuk utama, maka sebaiknya untuk pupuk dasar gunakanlah pupuk padat berupa kotoran hewan ayam, sapi atau kambing yang bisa didapatkan pada kandang ternak kita masing-masing.
2. Merangsang Pertumbuhan, Pembungaan dan Pembuahan
Pupuk organik cair memiliki peran penting pada tanaman kita. Manfaatnya dimulai dari tanaman memasuki masa awal pertumbuhan, masa pembungaan sampai dengan masa pembuahan. Sampai disitu artinya pupuk cair memiliki manfaat yang sangat banyak, dimana sampai sejauh ini masih banyak para petani disektitar kita yang belum mengetahui akan fungsi dan manfaat dari pupuk cair.
Secara aplikasi, pupuk cair akan sangat efektif apabila digunakan menggunakan metode penyepraian (penyemprotan) yang sasaran utamanya ditargetkan pada daun, bunga dan batang. Pupuk cair memiliki peran dan posisi penting pada pertumbuhan tanaman masa transisi dari fase vegetatif menuju fase generatif. Dimana pada masa ini pupuk cair akan merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
Setelah kita ketahui beberapa hal penting tentang pupuk organik cair seperti diulas diatas tadi, mari kita simak cara membuat pupuk organik cair. Sebelum memasuki tahap pembuatan, mari kita ketahui alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan POC.
Alat dan Bahan
• Ember
• Jerigen
• Corong
• Pisau
• Kayu atau alat pengaduk
• Limbah kompos rumah tangga sebagai bahan utama unsur nitrogen, bahan ini dapat kita dapatkan pada sayuran layu atau basi yang sudah tidak digunakan untuk masak serta pada buah layu atau busuk.
• Kotoran hewan ternak : bisa kotoran ayam, kambing, sapi, ataupun kelinci.
• Urin hewan : bisa urin kambing, sapi atau kelinci.
• Tetes tebu atau air gula.
• Mikroba pengurai gunakan EM 4 Pertanian.
Sebelum memasuki langkah pembuatan pupuk organik cair, maka langkah kedua setelah menyiapkan bahan dan alat sebagaimana disebutkan diatas tadi maka tahapan-tahapan sebelum pembuatan pupuk cair adalah meliputi :
Pencucian atau Pembersihan Bahan
Setelah mengumpulkan sisa bahan-bahan dapur seperti sayuran dan buah-buahan yang sudah tidak terpakai, selanjutnya kita bersihkan bahan-bahan tersebut. Cucilah menggunakan air kran sampai benar-benar bersih, hal ini dimaksudkan agar zat kimia berbahaya pada bahan-bahan tadi dapat hilang tak tersisa.
Apabila proses pembersihan bahan-bahan kompos tidak maksimal, maka akan berdampak pada proses fermentasi bahan tidak dapat maksimal. Tentu hal ini juga akan menghambat proses pembuatan pupuk organik cair serta dapat mengganggu reaksi keseluruhan proses.
Pencincangan Bahan
Setelah bahan-bahan dicuci hingga bersih, maka langkah selanjutnya adalah mencincang semua bahan tersebut menggunakan pisau. Proses pencincangan bahan kompos sangat direkomendasikan hingga ukuran bahan tadi menjadi se kecil mungkin.
Ukuran bahan-bahan kompos yang kecil tentu akan memudahkan proses fermentasi hingga dapat berlangsung dengan maksimal.
Pencampuran Bahan
Setelah semua bahan di cincang sampai ukuran kecil-kecil, maka selanjutnya adalah pencampuran bahan-bahan yang sudah di cincang. Pastikan proses pencampuran dilakukan semerata mungkin.
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Berikut langkah-langkah membuat pupuk organik cair :
1. Masukkan air sebanyak 10 liter ke dalam ember
2. Larutkan mikroba pengurai (EM 4) sebanyak 100ml ke dalam air yang sudah berada dalam ember tadi.
3. Masukan gula yang sudah dicairkan atau bersamaan dengan tetes tebu, masing-masing sebanyak 100 ml.
4. Sampai pada tahap ini biarkan bahan-bahan tersebut bereaksi. Diamkan selama 30 menit untuk mengaktifkan mikroba.
5. Setelah 30 menit, selanjutnya tambahkan urin hewan minimal sebanyak 150ml.
6. Masukkan kotoran hewan ternak yang sudah disiapkan tadi bersamaan memasukkan bahan-bahan padat sisa dapur.
7. Aduklah semua bahan yang sudah berada dalam ember, pastikan aduk merata agar proses fermentasi dapat berlangsung secara merata.
8. Semua bahan yang sudah tercampur didalam ember, selanjutnya pindahkan bahan tersebut ke dalam jerigen. Pastikan tutup rapat jerigen tersebut, jangan sampai ada kebocoran agar proses fermentasi dapat berjalan optimal.
9. Diamkan selama 10 – 15 hari sampai fermentasi semua bahan benar-benar matang.
10. Fermentasi pupuk organik cair benar-benar matang umumnya ditandai dengan aroma pupuk dalam jerigen memiliki aroma seperti fermentasi tape.
Sebenarnya tidak ada aturan baku terkait seberapa lama waktu proses fermentasi agar semua bahan benar-benar terproses secara matang, hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Seperti halnya suhu lingkungan, ukuran pencincangan bahan, serta tingkat keaktifan bakteri-bakteri pengurai dalam ruang fermentasi.
Setelah kita melakukan pengecekan dan dipastikan proses fermentasi benar-benar berhasil, maka langkah selanjutnya adalah kita melakukan penyaringan pupuk cair yang sudah melewati proses fermentasi tersebut.
Proses Penyaringan
Pupuk organik cair terdiri dari unsur utama bahan padat dan bahan cair. Agar pupuk organik cair dapat digunakan, maka sebaiknya setelah melewati proses fermentasi harus dilakukan penyaringan. Proses penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan residu dengan cairan.
Untuk cara penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kain tipis, dimana hasil cairan merupakan produk utama, sementara residu atau ampas dapat digunakan sebagai pupuk organik dasar. Apabila proses penyaringan telah selesai, simpan kembali pupuk cair ke dalam jerigen plastik serta tutuplah secara rapat.
Cara Menggunakan Pupuk Organik Cair
Aplikasi atau penggunaan pupuk organik cair dapat dilakukan dengan metode semprot atau metode kocor. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan perlakuan masa pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan pengalaman teraspetani.com, biasanya dalam penggunaan pupuk organik cair diaplikasikan sebagai pupuk tambahan bersifat perawatan dan percepatan pertumbuhan.
Sebagai acuan penggunaan, akan kami paparkan tiga cara penggunaan pupuk organik cair (POC).
Pertama, penggunaan pupuk organik cair untuk penyuburan tanaman. Pada aplikasi jenis ini teman-teman bisa menggunakan pupuk cair tersebut dengan mencampurkan kedalam air untuk digunakan penyemperotan. Perbandingannya tiap 15 liter air (satu tangki semprot) diberikan POC sebanyak 50 ml pupuk cair. Kondisi ini adalah contoh untuk aplikasi pada tanaman cabai, melon, tomat, terong kubis, kentang dan lain sebagainya.
Kedua, penggunaan pupuk organik cair untuk pencegahan dari hama dan penyakit. Pada kondisi ini contohnya adalah seperti apabila teman-teman dalam mencegah tanaman cabai, melon, tomat, terong kubis, kentang dari serangan layu bakteri atau penyakit layu fusarium. Untuk aplikasinya dengan cara dikocor dengan mencampurkan air, fungisida dan POC.
Adapun untuk perbandingannya adalah 50 liter air dicampurkan fungisida sebanyak 5 sendok makan dan POC sebanyak 400 ml. Untuk fungisida pencegahan layu fusarium dapat menggunakan fungisida dengan merek dagang ANTILA.
Ketiga, penggunaan pupuk organik cair untuk penyembuhan tanaman dari serangan penyakit. Pada kondisi ini prinsip kerja POC adalah untuk memberi asupan nutrisi pada tanaman yang akan diobati.
Contohnya adalah pada kasus penyembuhan tanaman cabai dari penyakit keriting daun dan tungau. Selain teman-teman menggunakan insektisida untuk penyembuhan tungau. Maka hasil akan lebih maksimal apabila teman-teman menambahkan pupuk cair pada aplikasi penyembuhan tersebut.
Adapun untuk perbandingannya adalah 15 liter air (satu tangki semprot) dicampurkan dengan insektisida berbahan kimia utama abamektin sebanyak satu sendok makan. Adapaun untuk pupuk cairnya sebanyak 50 ml. Ketiga bahan tersebut dicampur kemudian aplikasikan dengan cara di spray atau di semprot.
Untuk insektisida berbahan kimia aktif abamektin, kita dapat menggunakan DEMOLISH 18 EC. Selain Demolish teman-teman juga bisa menggunakan insektisida yang lain, yang terpenting adalah insektisida berbahan utama abamektin.
Demikian informasi tentang Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) beserta cara pengaplikasiannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Cukup sekian dan terimakasih.
Tidak ada komentar